Donor darah dalam rangkaian NBL Berbagi tidak hanya diterima di daerah. Di ibu kota pun, acara kemanusiaan itu disambut dengan meriah kemarin. Kemasan acara yang fun membuat banyak orang antusias untuk ikut mendonorkan darah di Blok M Plaza, Jakarta Selatan.
---
Dengan sedikit memicingkan mata, forward Satria Muda (SM) Britama Jakarta Christian Ronaldo Sitepu merebahkan badannya di tempat tidur. Beberapa saat kemudian, jarum donor menancap di lengan kanannya.
Di lapangan, pemain yang membantu timnas merebut medali perunggu SEA Games 2011 itu adalah sosok yang garang. Dia tidak segan berdarah-darah untuk mengantarkan timnya sebagai menang. Namun, saat dia menghadapi jarum donor, tampak jelas kekhawatiran di wajahnya.
Saat jarum menancap dengan sempurna dan darah mulai masuk ke kantong, pemain yang akrab disapa Dodo tersebut mulai bisa menguasai keadaan. Tidak tampak lagi ketakutan di wajahnya. Dia pun sukses mendonorkan darah untuk kali pertama dalam hidupnya.
Meski pendonoran darah berjalan lancar, keikutsertaan Dodo dalam aksi kemarin sempat menimbulkan tawa. Itu terkait dengan tinggi badannya yang menjulang jika dibandingkan dengan orang kebanyakan. Tingginya memang pas 2 meter. Ranjang yang disediakan PMI DKI Jakarta untuk donor kurang panjang untuk dia. Kakinya terpaksa menggantung. Karena pengambilan darah berlangsung cukup lama, petugas menyangga kakinya dengan ice box. Sebab, kalau kakinya terlalu lama menggantung, dia akan capai.
"Akhirnya, keturutan juga (mendonorkan darah). Awalnya, aku nggak niat. Tapi, pas lihat bahwa ada banyak yang mendonorkan darah, aku pengin juga," papar Dodo. "Awalnya, aku deg-degan juga, sih. Apalagi waktu jarumnya nancep. Tapi, lama-lama, biasa," imbuhnya
Dodo menjadi pemain kedua yang menyumbangkan darahnya di NBL Berbagi musim ini. Pemain pertama adalah point guard Satyawacana Angsapura Salatiga Jerry Lolowang di seri kelima di Surabaya lalu. Sebenarnya, banyak pemain lain yang ingin mendonorkan darah. Namun, karena alasan medis, mereka tidak bisa melakukannya. Kadang, karena jadwal main yang padat, ada pemain yang memiliki tekanan darah terlalu rendah.
Animo warga ibu kota untuk ikut aksi donor darah kemarin cukup tinggi. Total ada 65 orang yang berminat menjadi donor. PMI DKI menolak 13 calon peserta karena berbagai alasan. Di antaranya, tensi darah yang dianggap terlalu rendah dan rentang yang terlalu pendek dengan pendonoran sebelumnya.
Eli Susana, petugas administrasi PMI Unit Transfusi Donor Darah (UTD) DKI, menyatakan bahwa NBL Berbagi sangat positif untuk meningkatkan animo masyarakat yang ingin menyumbangkan darah. Apalagi, acara itu dikemas dengan fun. Kesan seram tentang donor darah seolah hilang begitu saja.
"Memang, seharusnya, donor darah dibuat fun. Kalau itu fun, tentu akan banyak yang mau jadi donor. Yang tadinya takut bisa nggak takut lagi," terang perempuan berkacamata tersebut.
M. Idham Mulia, salah seorang peserta, mengungkapkan senang dengan kegiatan tersebut. Kemarin pria yang bertugas sebagai anggota sekuriti Blok M Plaza tersebut mendonorkan darah untuk kali kedua. Alunan musik mengentak yang diputar selama kegiatan itu, menurut dia, membuat suasana lebih nyaman.
"Waktu mendonorkan darah kali pertama, saya memang sangat takut karena jarumnya gede. Begitu melihat jarum, rasanya, saya mau mundur aja. Tapi, sekarang saya jauh lebih santai. Nggak ada takut sama sekali. Rasanya enak setelah donor," ungkap Idham. (ru/nur/c12/ang)
---
Dengan sedikit memicingkan mata, forward Satria Muda (SM) Britama Jakarta Christian Ronaldo Sitepu merebahkan badannya di tempat tidur. Beberapa saat kemudian, jarum donor menancap di lengan kanannya.
Di lapangan, pemain yang membantu timnas merebut medali perunggu SEA Games 2011 itu adalah sosok yang garang. Dia tidak segan berdarah-darah untuk mengantarkan timnya sebagai menang. Namun, saat dia menghadapi jarum donor, tampak jelas kekhawatiran di wajahnya.
Saat jarum menancap dengan sempurna dan darah mulai masuk ke kantong, pemain yang akrab disapa Dodo tersebut mulai bisa menguasai keadaan. Tidak tampak lagi ketakutan di wajahnya. Dia pun sukses mendonorkan darah untuk kali pertama dalam hidupnya.
Meski pendonoran darah berjalan lancar, keikutsertaan Dodo dalam aksi kemarin sempat menimbulkan tawa. Itu terkait dengan tinggi badannya yang menjulang jika dibandingkan dengan orang kebanyakan. Tingginya memang pas 2 meter. Ranjang yang disediakan PMI DKI Jakarta untuk donor kurang panjang untuk dia. Kakinya terpaksa menggantung. Karena pengambilan darah berlangsung cukup lama, petugas menyangga kakinya dengan ice box. Sebab, kalau kakinya terlalu lama menggantung, dia akan capai.
"Akhirnya, keturutan juga (mendonorkan darah). Awalnya, aku nggak niat. Tapi, pas lihat bahwa ada banyak yang mendonorkan darah, aku pengin juga," papar Dodo. "Awalnya, aku deg-degan juga, sih. Apalagi waktu jarumnya nancep. Tapi, lama-lama, biasa," imbuhnya
Dodo menjadi pemain kedua yang menyumbangkan darahnya di NBL Berbagi musim ini. Pemain pertama adalah point guard Satyawacana Angsapura Salatiga Jerry Lolowang di seri kelima di Surabaya lalu. Sebenarnya, banyak pemain lain yang ingin mendonorkan darah. Namun, karena alasan medis, mereka tidak bisa melakukannya. Kadang, karena jadwal main yang padat, ada pemain yang memiliki tekanan darah terlalu rendah.
Animo warga ibu kota untuk ikut aksi donor darah kemarin cukup tinggi. Total ada 65 orang yang berminat menjadi donor. PMI DKI menolak 13 calon peserta karena berbagai alasan. Di antaranya, tensi darah yang dianggap terlalu rendah dan rentang yang terlalu pendek dengan pendonoran sebelumnya.
Eli Susana, petugas administrasi PMI Unit Transfusi Donor Darah (UTD) DKI, menyatakan bahwa NBL Berbagi sangat positif untuk meningkatkan animo masyarakat yang ingin menyumbangkan darah. Apalagi, acara itu dikemas dengan fun. Kesan seram tentang donor darah seolah hilang begitu saja.
"Memang, seharusnya, donor darah dibuat fun. Kalau itu fun, tentu akan banyak yang mau jadi donor. Yang tadinya takut bisa nggak takut lagi," terang perempuan berkacamata tersebut.
M. Idham Mulia, salah seorang peserta, mengungkapkan senang dengan kegiatan tersebut. Kemarin pria yang bertugas sebagai anggota sekuriti Blok M Plaza tersebut mendonorkan darah untuk kali kedua. Alunan musik mengentak yang diputar selama kegiatan itu, menurut dia, membuat suasana lebih nyaman.
"Waktu mendonorkan darah kali pertama, saya memang sangat takut karena jarumnya gede. Begitu melihat jarum, rasanya, saya mau mundur aja. Tapi, sekarang saya jauh lebih santai. Nggak ada takut sama sekali. Rasanya enak setelah donor," ungkap Idham. (ru/nur/c12/ang)
nblindonesia| kaskus | kompas | detik | okezone | SNSD Movement
{ 0 komentar...Tambahkan Komentar Anda }
Posting Komentar