Darah Imitasi Segera Diproduksi Masal

Diposting oleh 100quarantee on Minggu, 20 November 2011

Dua tahun mendatang, era donor darah akan berubah. Sebab sejumlah peneliti di Inggris telah mulai menciptakan darah buatan untuk transfusi.

Para peneliti berencana memproduksi darah buatan dalam jumlah massal. Mereka yakin hasil temuan mereka membantu rumah sakit yang sering kekurangan pasokan darah, juga menyelamatkan banyak pasien sekarat.

Darah buatan juga dibuat untuk mendukung proses transplantasi jantung dan operasi kanker. Hebatnya lagi, Kabarnya juga dapat digunakan untuk semua golongan darah.

Harapan ini datang dari peneliti di Universitas Edinburgh dan Bristols yang telah menciptakan ratusan ribu sel darah dari sel induk yang diambil dari sumsum tulang. Sel induk ini adalah sel inti yang mengendalikan seluruh tubuh. Akan tetapi, transfusi dengan 2.5 juta sel darah merah saja tidaklah cukup. Maka, direncanakan akan diambil sel dari embrio manusia yang baru berumur beberapa hari.

Prof. Marc Turner dari Edinburgh University berharap dapat memenuhi suplai sel dengan golongan darah O negatif.

Suplai darah steril akan menjadi anugrah bagi negara berkembang. Khususnya negara dengan prosentase kasus pendarahan tinggi pasca melahirkan. Turner memprediksi, 2-3 tahun lagi, ia siap menyuntikkan satu takaran sendok darah buatan kepada sukarelawan yang sehat untuk percobaan pertamanya di Inggris. Darah yang ia maksud adalah yang diambil dari sel induk.

Percobaan besar-besaran akan menyusul, akan tetapi darah buatan ini baru akan dapat digunakan secara massal 10 tahun lagi. 20 tahun lagi, bisa jadi per tahun 1.136.000.000ml darah buatan diproduksi untuk mencukupi kebutuhan di Inggris.

Turner yang penelitiannya didanai Wellcome Trust mengatakan, banyak peraturan perlu dibuat untuk menjamin sel- sel tersebut dieksekusi dengan baik dan digunakan untuk alasan ilmiah dan medis yang benar.

Sayangnya, menurut Turner, Eropa sepakat menghalangi proses hak paten perawatan dengan sel embrio karena dikhawatirkan melanggar HAM. Namun ia tidak patah arang dan fokus mencari sel dari sumber lain.

Rupanya Turner yang juga staf direksi medis Scottish National Blood Transfusion Service ini sangat serius. Keturunan Perancis ini telah mulai percobaanya pada manusia dengan sel darah inti dan referensi penelitian hemoglobin. Ia juga meneliti protein sel darah merah yang biasanya mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Gagasan penelitian ini didukung sample hemoglobin sapi sebagai ganti darah manusia.

1.6 juta penduduk Inggris mendonorkan darahnya setiap tahun. Di negeri Shakespeare ini, stok darah bisa turun selama musim liburan. Terutama stok golongan O-negatif. (annisa@oktomagazine.com)

sumber : oktomagazine

Baca Selengkapnya »»» Darah Imitasi Segera Diproduksi Masal

Apa itu biologi darah?

Diposting oleh 100quarantee on Selasa, 15 November 2011

DEFINISI
Darah merupakan gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya.


KOMPONEN CAIRAN.

Lebih dari separuh bagian dari darah merupakan cairan (plasma), yang sebagian besar mengandung garam-garam terlarut dan protein.
Protein utama dalam plasma adalah albumin.
Protein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin) dan protein pembekuan.

Plasma juga mengandung hormon-hormon, elektrolit, lemak, gula, mineral dan vitamin.

Selain menyalurkan sel-sel darah, plasma juga:
- merupakan cadangan air untuk tubuh
- mencegah mengkerutnya dan tersumbatnya pembuluh darah
- membantu mempertahankan tekanan darah dan sirkulasi ke seluruh tubuh.
Bahkan yang lebih penting, antibodi dalam plasma melindungi tubuh melawan bahan-bahan asing (misalnya virus, bakteri, jamur dan sel-sel kanker), ketika protein pembekuan mengendalikan perdarahan.

Selain menyalurkan hormon dan mengatur efeknya, plasma juga mendinginkan dan menghangatkan tubuh sesuai dengan kebutuhan.


KOMPONEN SEL.

1. Sel darah merah (eritrosit).
Merupakan sel yang paling banyak dibandingkan dengan 2 sel lainnya, dalam keadaan normal mencapai hampir separuh dari volume darah.
Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh jaringan tubuh.
Oksigen dipakai untuk membentuk energi bagi sel-sel, dengan bahan limbah berupa karbon dioksida, yang akan diangkut oleh sel darah merah dari jaringan dan kembali ke paru-paru.

2. Sel darah putih (leukosit.
Jumlahnya lebih sedikit, dengan perbandingan sekitar 1 sel darah putih untuk setiap 660 sel darah merah.
Terdapat 5 jenis utama dari sel darah putih yang bekerja sama untuk membangun mekanisme utama tubuh dalam melawan infeksi, termasuk menghasilkan antibodi.
- Neutrofil, juga disebut granulosit karena berisi enzim yang mengandung granul-granul, jumlahnya paling banyak.
Neutrofil membantu melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan jamur dan mencerna benda asing sisa-sisa peradangan.
Ada 2 jenis neutrofil, yaitu neutrofil berbentuk pita (imatur, belum matang) dan neutrofil bersegmen (matur, matang).
- Limfosit memiliki 2 jenis utama, yaitu limfosit T (memberikan perlindungan terhadap infeksi virus dan bisa menemukan dan merusak beberapa sel kanker) dan limfosit B (membentuk sel-sel yang menghasilkan antibodi atau sel plasma).
- Monosit mencerna sel-sel yang mati atau yang rusak dan memberikan perlawanan imunologis terhadap berbagai organisme penyebab infeksi.
- Eosinofil membunuh parasit, merusak sel-sel kanker dan berperan dalam respon alergi.
- Basofil juga berperan dalam respon alergi.

3. Platelet (trombosit).
Merupakan paritikel yang menyerupai sel, dengan ukuran lebih kecil daripada sel darah merah atau sel darah putih.
Sebagai bagian dari mekanisme perlindungan darah untuk menghentikan perdarahan, trombosit berkumpul dapa daerah yang mengalami perdarahan dan mengalami pengaktivan.
Setelah mengalami pengaktivan, trombosit akan melekat satu sama lain dan menggumpal untuk membentuk sumbatan yang membantu menutup pembuluh darah dan menghentikan perdarahan.
Pada saat yang sama, trombosit melepaskan bahan yang membantu mempermudah pembekuan.


Sel darah merah cenderung untuk mengalir dengan lancar dalam pembuluh darah, tetapi tidak demikian halnya dengan sel darah putih.
Banyak sel darah putih yang menempel pada dinding pembuluh darah atau bahkan menembus dinding untuk masuk ke jaringan yang lain.

Jika sel darah putih sampai ke daerah yang mengalami infeksi atau masalah lainnya, mereka melepaskan bahan-bahan yang akan lebih banyak menarik sel darah putih.
Fungsi sel darah putih adalah seperti tentara, menyebar di seluruh tubuh, tetapi siap untuk dikumpulkan dan melawan berbagai organisme yang masuk ke dalam tubuh.


PEMBENTUKAN SEL DARAH

Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dibuat di dalam sumsum tulang.
Selain itu, limfosit juga dibuat di dalam kelenjar getah bening dan limpa; dan limfosit T dibuat dan matang dalam thymus (sebuah kelenjar kecil di dekat jantung).
Kelenjar thymus hanya aktif pada anak-anak dan dewasa muda.

Di dalam sumsum tulang, semua sel darah berasal dari satu jenis sel yang disebut sel stem.
Jika sebuah sel stem membelah, yang pertama kali terbentuk adalah sel darah merah yang belum matang (imatur), sel darah putih atau sel yang membentuk trombosit (megakariosit).
Kemudian jika sel imatur membelah, akan menjadi matang dan pada akhirnya menjadi sel darah merah, sel darah putih atau trombosit.

Kecepatan pembentukan sel darah dikendalikan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Jika kandungan oksigen dalam jaringan tubuh atau jumlah sel darah merah berkurang, ginjal akan menghasilkan dan melepaskan eritropoietin (hormon yang merangsang sumsum tulang untuk membentuk lebih banyak sel darah merah).
Sumsum tulang membentuk dan melepaskan lebih banyak sel darah putih sebagai respon terhadap infeksi dan lebih banyak trombosit sebagai respon terhadap perdarahan.


PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK DARAH

Dokter tergantung kepada berbagai pemeriksaan laboratorium yang berbeda dari contoh darah untuk mendiagnosis dan memantau penyakit.
Beberapa pemeriksaan mengukur komponen dan fungsi darah itu sendiri, pemeriksaan lainnya menilai bahan-bahan dalam darah untuk menentukan fungsi organ lainnya.

Pemeriksaan darah yang paling sering dilakukan adalah hitung jenis sel darah lengkap (CBC, complete blood cell count), yang merupakan penilaian dasar dari komponen sel darah.
Sebuah mesin otomatis melakukan pemeriksaan ini dalam waktu kurang dari 1 menit terhadap setetes darah.

Selain untuk menentukan jumlah sel darah dan trombosit, persentase dari setiap jenis sel darah putih dan kandungan hemoglobin; hitung jenis sel darah biasanya menilai ukuran dan bentuk dari sel darah merah.
Sel darah merah yang abnormal bisa pecah atau berbentuk seperti tetesan air mata, bulan sabit atau jarum.

Dengan mengetahui bentuk atau ukuran yang abnormal dari sel darah merah, bisa membantu mendiagnosis suatu penyakit.
Sebagai contoh sel berbentuk bulan sabit adalah khas untuk penyakit sel sabit, sel darah merah yang kecil dapat merupakan pertanda dari stadium awal kekurangan zat besi dan sel darah merah berbentuk oval besar menunjukkan kekurangan asam folat atau vitamin B12 (anemia pernisiosa).

Pemeriksaan lainnya memberikan keterangan tambahan tentang sel darah.
Hitung retikulosit adalah jumlah sel darah merah muda (retikulosit) dalam volume darah tertentu.
Dalam keadaan normal, retikulosit mencapai jumlah sekitar 1% dari jumlah total sel darah merah.

Jika tubuh memerlukan lebih banyak darah merah (seperti yang terjadi pada anemia), secara normal sumsum tulang akan memberikan jawaban dengan membentuk lebih banyak retikulosit.
Karena itu penghitungan retikulosit merupakan penilaian terhadap fungsi sumsum tulang.

Pemeriksaan yang menentukan kerapuhan dan karakteristik selaput sel darah merah, membantu dalam menilai penyebab anemia.

Sel darah putih dapat dihitung sebagai suatu kelompok (hitung sel darah putih).
Jika diperlukan keterangan yang lebih terperinci, bisa dilakukan penghitungan jenis-jenis tertentu dari sel darah putih (differential white blood cell count).

Trombosit juga dapat dihitung secara terpisah.

Platelet juga dapat dihitung secara terpisah.

Salah satu pemeriksaan yang paling sering dilakukan pada plasma adalah analisis elektrolit.
Dilakukan pengukuran terhadap natrium, klorida, kalium dan bikarbonat, juga kalsium, magnesium dan fosfat.

Pemeriksaan lainnya mengukur jumlah protein (biasanya albumin), gula (glukosa) dan bahan limbah racun yang secara normal disaring oleh ginjal (kretinin dan urea-nitrogen darah).

Sebagian besar pemeriksaan darah lainya membantu memantau fungsi organ lainnya.
Karena darah membawa sekian banyak bahan yang penting untuk fungsi tubuh, pemeriksaan darah bisa digunakan untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam tubuh.
Selain itu, pemeriksaan darah relatif mudah dilakukan.
Misalnya fungsi tiroid bisa dinilai secara lebih mudah dengan mengukur kadar hormon tiroid dalam darah dibandingkan dengan secara langsung mengambil contoh tiroid.
Demikian juga halnya dengan pengukuran enzim-enzim hati dan protein dalam darah lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan mengambil contoh hati.

PEMERIKSAAN SUMSUM TULANG

Kadang-kadang contoh sumsum tulang harus diperiksa untuk mengetahui penyebab ketidaknormalan sel darah.
Contoh sumsum tulang bisa diperoleh melalui 2 cara, yaitu melalui aspirasi sumsum tulang atau biopsi pusat sumsum tulang.

Kedua cara tersebut biasanya diambil dari tulang tulang panggul (krista iliaka), walaupun aspirasi kadang diambil dari tulang dada (sternum).
Pada anak kecil, diambil dari tulang punggung (vertebra) atau tulang tungkai bawah (tibia>).

Kedua jenis contoh biasanya diambil pada saat yang sama.
Setelah diberikan obat bius lokal pada kulit dan jaringan diatas tulang, dimasukkan sebuah jarum ke dalam tulang.

Terhadap contoh sumsum tulang yang telah dihisap melalui jarum tersebut, bisa dilakukan pemeriksan khusus, seperti pembiakan bakteri, jamur atau virus dan analisis kromosom.

Walaupun hasil aspirasi dapat memberikan informasi yang cukup untuk menentukan suatu diagnosis, tetapi proses penarikan sumsum tulang ke dalam alat suntik bisa merusak sumsum tulang yang rapuh.
Akibatnya sulit untuk menentukan susunan asli dari sel darah.

Jika hubungan anatomis yang pasti dari sel-sel harus ditentukan dan struktur dari jaringan harus dinilai, maka dilakukan biopsi pusat sumsum tulang.
Sebagian kecil dari sumsum tulang yang utuh diangkat dengan alat khusus pada sebuah jarum.
Bagian ini lalu diawetkan dan dipotong tipis-tipis lalu diperiksa dibawah mikroskop.

Pengambilan contoh sumsum tulang biasanya hanya menyebabkan nyeri yang ringan dan sedikit rasa tidak nyaman.
Prosedurnya hanya memerlukan waktu beberapa menit.

sumber : spesialis.info
Baca Selengkapnya »»» Apa itu biologi darah?

Pendarahan saluran pencernaan

Diposting oleh 100quarantee

DEFINISI
Perdarahan bisa terjadi dimana saja di sepanjang saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai anus.
Bisa berupa ditemukannya darah dalam tinja atau muntah darah,tetapi gejala bisa juga tersembunyi dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan tertentu.

PENYEBAB
Penyebab perdarahan pada saluran pencernaan :

Kerongkongan
- Robekan jaringan
- Kanker
Lambung
- Luka kanker atau non-kanker
- Iritasi (gastritis) karena aspirin atau Helicobacter pylori
Usus halus
- Luka usus dua belas jari non-kanker
- Tumor ganas atau jinak
Usus besar
- Kanker
- Polip non-kanker
- Penyakit peradangan usus (penyakit Crohn atau kolitis ulserativa)
- Penyakit divertikulum
- Pembuluh darah abnormal di dinding usus (angiodisplasia)
Rektum :
- Kanker
- Tumor non-kanker
Anus
- Hemoroid
- Robekan di anus (fisura anus)


GEJALA
Gejalanya bisa berupa:
- muntah darah (hematemesis)
- mengeluarkan tinja yang kehitaman (melena)
- mengeluarkan darah dari rektum (hematoskezia)

Tinja yang kehitaman biasanya merupakan akibat dari perdarahan di saluran pencernaan bagian atas, misalnya lambung atau usus dua belas jari.
Warna hitam terjadi karena darah tercemar oleh asam lambung dan oleh pencernaan kuman selama beberapa jam sebelum keluar dari tubuh.
Sekitar 200 gram darah dapat menghasilkan tinja yang berwarna kehitaman.

Penderita dengan perdarahan jangka panjang, bisa menunjukkan gejala-gejala anemia, seperti mudah lelah, terlihat pucat, nyeri dada dan pusing.
Jika terdapat gejala-gejala tersebut, dokter bisa mengetahui adanya penurunan abnormal tekanan darah, pada saat penderita berdiri setelah sebelumnya berbaring.

Gejala yang menunjukan adanya kehilangan darah yang serius adalah denyut nadi yang cepat, tekanan darah rendah dan berkurangnya pembentukan air kemih. Tangan dan kaki penderita juga akan teraba dingin dan basah.
Berkurangnya aliran darah ke otak karena kehilangan darah, bisa menyebabkan bingung, disorientasi, rasa mengantuk dan bahkan syok.

Gejala kehilangan darah yang serius bisa berbeda-beda, tergantung pada apakah penderita memiliki penyakit tertentu lainnya.
Penderita dengan penyakit arteri koroner bisa tiba-tiba mengalami angina (nyeri dada) atau gejala-gejala dari suatu serangan jantung.
Pada penderita perdarahan saluran pencernaan yang serius, gejala dari penyakit lainnya, seperti gagal jantung, tekanan darah tinggi, penyakit paru-paru dan gagal ginjal, bisa bertmbah buruk.
Pada penderita penyakit hati, perdarahan ke dalam usus bisa menyebabkan pembentukan racun yang akan menimbulkan gejala seperti perubahan kepribadian, perubahan kesiagaan dan perubahan kemampuan mental (ensefalopati hepatik).

DIAGNOSA
Adanya kehilangan darah yang serius, menyebabkan hasil pemeriksaan hematokrit menunjukkan konsentrasi sel darah merah yang rendah.

Penyebab perdarahan bisa ditentukan dari gejala yang timbul.
Nyeri perut karena makanan atau obat antasid, disebabkan oleh tukak lambung (ulkus gastrikum), dan perdarahan pada tukak sering tidak menimbulkan nyeri.
Obat-obatan yang bisa merusak dinding lambung, seperti aspirin, bisa menyebabkan perdarahan lambung berupa ditemukannya darah dalam tinja.

Penderita perdarahan saluran pencernaan yang sebabnya tidak diketahui, dengan nafsu makan yang berkurang disertai penurunan berat badan, sebaiknya menjalani pemeriksaan untuk kemungkinan adanya kanker.
Bila terdapat kesulitan menelan, diperiksa kemungkinan adanya kanker kerongkongan atau penyempitan kerongkongan.
Diduga adanya sobekan di kerongkongan bila timbul muntah yang sangat kuat tepat sebelum terjadinya perdarahan.
Sembelit atau diare yang menyertai perdarahan atau perdarahan yang tersembunyi dalam tinja, mungkin disebabkan oleh kanker atau polip pada usus bagian bawah, terutama pada penderita yang berusia diatas 45 tahun.
Darah segar di permukaan tinja, bisa berasal dari wasir atau kanker rektum.

Pemeriksaan ditujukan untuk menemukan sumber perdarahannya.
Pada permeriksaan rektum, dicari adanya wasir, robekaan rektum (fisura) dan tumor.
Kemudian pemeriksaan dipilih berdasarkan pada apakah perdarahan ini dicurigai berasal dari saluran pencernaan bagian atas (kerongkongan, lambung, dan usus duabelas jari) atau saluran pencernaan bagian bawah (usus halus bagian bawah, usus besar, rektum dan anus).

Pada awalnya, kelainan pada saluran pencernaan bagian atas, biasanya diperiksa dengan memasukkan tabung melalui hidung, menuju ke lambung dan mengeluarkan cairannya.
Cairan lambung yang seperti kopi disebabkan oleh pencernaan darah parsial, dan menunjukan bahwa perdarahannya lambat dan telah berhenti.
Darah yang berwarna merah terang dan terus menerus, menunjukan perdarahan yang aktif dan berat.

Selanjutnya endoskopi sering digunakan untuk memeriksa kerongkongan, lambung dan usus dua belas jari, dan menemukan sumber perdarahannya.
Jika tidak ditemukan gastritis atau tukak pada lambung maupun usus dua belas jari, bisa dilakukan biopsi.
Biopsi dapat menentukan apakah perdarahannya berasal dari infeksi kuman Helicobacter pylori. Infeksi yang ditemukan lalu diobati biasanya akan membaik bila diberikan antibiotik.

Rontgen dengan barium enema atau endoskopi dilakukan untuk mencari polip dan kanker pada saluran pencernaan bagian bawah.
Bagian dalam dari bagian bawah usus juga bisa diperiksa dengan anaskopi, sigmoidoskopi atau kolonoskopi.

Bila pemeriksaan-pemeriksaan tersebut tidak berhasil menunjukan sumber perdarahan, bisa dilakukan angiografi atau skening setelah penyuntikan sel darah merah radioaktif.
Cara ini terutama berguna untuk menyembuhkan perdarahan yang disebabkan oleh kelainan pada pembuluh darahnya.

PENGOBATAN
Pada lebih dari 80% penderita, tubuh akan berusaha menghentikan perdarahan.
Penderita yang terus menerus mengalami perdarahan atau yang memiliki gejala kehilangan darah yang jelas, seringkali harus dirawat di rumah sakit dan biasanya dirawat di unit perawatan intensif.

Bila darah hilang dalam jumlah besar, mungkin dibutuhkan transfusi.
Untuk menghindari kelebihan cairan dalam pembuluh darah, biasanya lebih sering diberikan transfusi sel darah merah (PRC/Packed Red Cell) daripada transfusi darah utuh (whole blood).
Setelah volume darah kembali normal, penderita dipantau secara ketat untuk mencari tanda-tanda perdarahan yang berlanjut, seperti peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah atau kehilangan darah melalui mulut atau anus.

Perdarahan dari vena varikosa pada kerongkongan bagian bawah dapat diobati dengan beberapa cara.
Diantaranya dengan memasukkan balon kateter melalui mulut ke dalam kerongkongan dan mengembangkan balon tersebut untuk menekan daerah yang berdarah.
Cara lain ialah dengan menyuntikan bahan iritatif ke dalam pembuluh yang mengalami perdarahan, sehingga terjadi peradangan dan pembentukan jaringan parut pada pembuluh balik (vena) tersebut.

Perdarahan pada lambung sering dapat dihentikan melalui endoskopi.
Dilakukan kauterisasi pembuluh yang mengalami perdarahan dengan arus listrik atau penyuntikan bahan yang menyebabkan penggumpalan di dalam pembuluh darah. Bila cara ini gagal, mungkin perlu dilakukan pembedahan.

Perdarahan pada usus bagian bawah biasanya tidak memerlukan penanganan darurat. Tetapi bila diperlukan, bisa dilakukan prosedur endoskopi atau pembedahan perut. Kadang-kadang lokasi perdarahan tidak dapat ditentukan dengan tepat, sehingga sebagian dari usus mungkin perlu diangkat.

sumber : medicastore
Baca Selengkapnya »»» Pendarahan saluran pencernaan

Kenapa darah mengental

Diposting oleh 100quarantee

Beberapa waktu yang lalu ada temen bercerita, ada salah satu temennya yang lain, ketika donor darah, darahnya sangat susah mengalir. Konon katanya darahnya terlalu kental, dan divonis ikurang minum air dan makan sayuran. Karena itu saya mencari2 artikel tambahan dari google semoga bisa membantu.

Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari air.

Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas 80%.Dua organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah : Otak dan Darah.

Otak memiliki komponen air sebanyak 90%,
Sementara darah memiliki Komponen air 95%.

Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau 8 gelas sehari.

Jumlah di atas harus ditambah bila anda seorang perokok.

Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi.
Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari...?

Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri.. Caranya...?
Dengan jalan "menyedot" air dari komponen tubuh sendiri.Dari otak...?

Belum sampai segitunya (wihh...bayangkan otak kering gimana jadinya...), melainkan dari sumber terdekat : Darah. !!

Darah yang disedot airnya akan menjadi kental.. Akibat pengentalan darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang yang encer.

Saat melewati ginjal (tempat menyaring racun dari darah)
Ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah. Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisa menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.

Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat harus menghabiskan 400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah

Eh, tadi saya sudah bicara tentang otak ' kan...?

Nah saat darah kental meng alir lewat otak, perjalanannya agak terhambat.
Otak tidak lagi "encer", dan karena sel-sel otak adalah yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen,

Lambatnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya..(ya wajarlah namanya juga kurang makan....)

Bila ini ditambah dengan penyakit jantung (yang juga kerjanya tambah berat bila darah mengental... ),maka serangan stroke bisa lebih lekas datang

Sekarang tinggal anda pilih: melakukan "investasi" dengan minum sedikitnya 8 gelas sehari- atau- "membayar bunga" lewat sakit ginjal atau stroke.

sumber : indowebster
Baca Selengkapnya »»» Kenapa darah mengental