[SNSD Movement] Membuat gerai donor darah untuk lebih dekat dengan para pendonor

Diposting oleh 100quarantee on Selasa, 13 Maret 2012



Awalnya, dia takut melihat orang yang disedot darahnya lewat jarum besar. Kesan yang muncul, para donor mirip orang sakit. Namun, semua itu terkikis seiring meningkatnya pemahaman dia tentang dimensi sosial dan kesehatan dari aktivitas donor darah.

Sejak pertama melakukan donor pada 1960, pria yang kini tercatat sebagai ketua PMI Jatim tersebut melakukan hat yang sama sebanyak 80 kali. Baginya, tidak ada yang lebih penting dalam donor darah selain diiringi keikhlasan. Sikap itulah yang membuatnya aktif berdonor hingga saat ini. "Ikhlas dulu, niat untuk membantu;' katanya.

Dengan niat semacam itu, langkah untuk terus berdonor tidak menjadi sebuah hambatan. Setiap tiga bulan sekali, dia rutin berdonor. Justru, lanjut dia, jika donor darah tidak dila-kukan, itu dapat mengganggu kondisi kesehatannya. "Rasanya pusing, tidak enak badan. Karena darahnya tidak bersirkulasi, tidak ada pergantian dengan yang baru;" tuturnya.

Kini, di usia yang sudah 60 tahun, darah Imam Utomo tidak lagi diambil untuk disumbangkan. Karena memang tidak bisa digunakan untuk orang lain, darah tersebut harus dibuang. Meski demikian, yang dilakukan Imam bisa menjadi teladan bagi kaum muda, terutama kepedulian terhadap sesama sekaligus menjaga kesehatan diri sendiri.

Dia menjelaskan, dalam tubuh manusiaterdapat sekitar 5 liter darah. Namun, darah itu tidak akan pernah habis meski secara rutin diambil untuk donor. Justru, dengan diambil dan diregenerasi tersebut, darah menjadi baru dan lebih sehat. Secara khusus, Imam menyampaikan rasa hormat kepada para donor senior. Yakni, mereka yang telah melakukan donor darah lebih dari 100 kali. "Terus terang, saya hormat kepada mereka yang donor darah sukarela sampai 100 kali untuk orang lain," jelasnya.

Dalam satu kantong darah sebanyak 350 cc yang diambil dari seorang donor, tim medis akan membaginya dalam tiga bagian. Itu merupakan prosedur yang memang berlaku. "Nah, jika seseorang sudah donor sampai 100 kali, hitung, berapa banyak orang yang sudah diselamatakan olehnya. Dan saya yakin, di Jawa Timur ini banyak." katanya.

Yang pasti, lanjut dia, melalui donor darah, banyak hal yang bisa dipetik. Mulai mendapat pahala, membantu sesama, hingga menambah panjang umur. Terpenting, ada sesuatu yang lebih dari sekadar mendonorkan darah. "Orang sakit masih bisa diberi obat. Tapi yang butuh darah harus diberi darah, tidak bisa diganti dengan obat" tegasnya. Kebutuhan darah, lanjut dia, setidaknya 2 persen di antara jumlah penduduk. Jumlah itu bisa terus berkembang sesuai dengan perkembangan jumlah penduduk. Darah yang diambil dari para DDS di Jatim bukan hanya untuk kebutuhan masyarakat Jatim. Melainkan juga untuk kebutuhan masyarakat di wilayah lain.

Karena itu, salah satu terobosan yang dilakukarnnya adalah membuat gerai-gerai baru donor darah. Dia berharap, setiap kawasan di Surabaya memiliki satu gerai donor darah agar lebih dekat dengan para donor. Selain itu, promosi kepada setiap orang untuk melakukan donor darah sukarela juga gencar dilakukan. Salah satunya membuat sistem manajemen dasar yang berperan di tingkat kecamatan."Sosialisasi di tingkat kecamatan harus berjalan," tegasnya. (puj/c6/fat)

jawapos| kaskus | kompas | detik | okezone | SNSD Movement

Klik tombol like diatas... Jika anda menyukai artikel ini.
Terima Kasih telah mengunjungi Blog ini,
Jangan lupa untuk memberikan komentar pada form dibawah post ini...

Share / Bagikan Artikel ini ke teman Anda :

{ 0 komentar...Tambahkan Komentar Anda }

Posting Komentar