Salah satu sekolah dasar swasta bernafaskan Islam menyelerakan aksi sosial berupa donor darah. Kegiatan ini merupakan cerminan peduli kepada sesama. Dalam donor darah berbagai relawan pendonor yang datang dari wali murid yang sekolah di kawasan Barata Jaya, Kota Surabaya, Jawa Timur hingga masyarakat sekitar mendonorkan darah mereka.
Aksi sosial ini jelas menarik perhatian berbagai elemen masyarakat yang ada di sekitar Sekolahan tersebut. Dalam menyeleranggarakan donor darah, pihak SD Muhammadiyah 16 Surabaya melakukan kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Sebelum donor darah dimulai, pihak PMI memberikan pengarahan tentang dampak positif menyumbang darah.
Proses donor darah, ada beberapa tahap seperti harus melakukan registrasi. Setelah itu, di cek ksehatan terakhir sebelum darah diambil petugas PMI. Namun, tidak semua orang yang mendaftar dapat langsung lolos menyumbangkan darah. Salah satunya, Guntur ditolak karena sakit. “Akibat kondisi saya lagi flu, pihak PMI menolaknya. Untuk menyumbangkan darah, kondisi harus sehat”, papar warga yang tinggal di sekitar.
Rama Sari selaku wakil kordinator penyelenggara mengatakan kegiatan sebagai bentuk apresiasi emansipasi Wanita yang tinggal di Barata Jaya Surabaya sangat peduli dengan sesama yang membutuhkan darah. “Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap Masyarakat. Dengan mendonorkan darah, Kita sudah menyelematkan nyawa orang lain,” tuturnya.
Selain kegiatan ini bisa membuat Masyarakat lebih peduli pada masalah kesehatan, PMI dalam aksi donor darah dapat lebih transparasi mendistrisbusikan darah kepada yang membutuhkan.
Di sekolah kreatif yang berada di kawasan Barata Jaya, para wali murid yang tergabung di Komite Sekolah menggelar donor darah bersama. Banyak warga yang menjadi pendonor belum mengetahui manfaat mengikuti kegiatan donor darah bersama. (LIH)
Aksi sosial ini jelas menarik perhatian berbagai elemen masyarakat yang ada di sekitar Sekolahan tersebut. Dalam menyeleranggarakan donor darah, pihak SD Muhammadiyah 16 Surabaya melakukan kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Sebelum donor darah dimulai, pihak PMI memberikan pengarahan tentang dampak positif menyumbang darah.
Proses donor darah, ada beberapa tahap seperti harus melakukan registrasi. Setelah itu, di cek ksehatan terakhir sebelum darah diambil petugas PMI. Namun, tidak semua orang yang mendaftar dapat langsung lolos menyumbangkan darah. Salah satunya, Guntur ditolak karena sakit. “Akibat kondisi saya lagi flu, pihak PMI menolaknya. Untuk menyumbangkan darah, kondisi harus sehat”, papar warga yang tinggal di sekitar.
Rama Sari selaku wakil kordinator penyelenggara mengatakan kegiatan sebagai bentuk apresiasi emansipasi Wanita yang tinggal di Barata Jaya Surabaya sangat peduli dengan sesama yang membutuhkan darah. “Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap Masyarakat. Dengan mendonorkan darah, Kita sudah menyelematkan nyawa orang lain,” tuturnya.
Selain kegiatan ini bisa membuat Masyarakat lebih peduli pada masalah kesehatan, PMI dalam aksi donor darah dapat lebih transparasi mendistrisbusikan darah kepada yang membutuhkan.
Di sekolah kreatif yang berada di kawasan Barata Jaya, para wali murid yang tergabung di Komite Sekolah menggelar donor darah bersama. Banyak warga yang menjadi pendonor belum mengetahui manfaat mengikuti kegiatan donor darah bersama. (LIH)
jurnalnet | kaskus | kompas | detik | okezone | SNSD Movement
{ 0 komentar...Tambahkan Komentar Anda }
Posting Komentar