Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Blora, menggelar acara ruwatan pergerakan. Acara tersebut dilaksanakan di Wisma PMII Cabang, Jalan Nusantara Gang IV Nomor 28 Blora, Kamis (19/4).
Ketua PMII Cabang Blora, Muhamad Misbakhul Hamdan kepada NU Online mengatakan, acara ruwatan pergerakan itu dihadiri seluruh pengurus cabang, pengurus komisariat, senior serta alumni PMII.
”Acara ini kita gelar dalam rangka untuk memperingati HUT PMII yang Ke-52,” ujarnya.
Pihaknya mengaku berterima kasih atas bantuan dan kekompakan seluruh pengurus PMII yang terjalin selama ini. Sehingga dengan kekompakan tersebut, pihaknya bisa melaksanakan acara ruwatan pergerakan.
Acara ruwatan ditandai dengan istighosah yang dipimpin Subhan Masyhuri (Gus Sub). Setelah istighosah, seluruh peserta diajak bertahlil. Untuk tausiyah disampaikan oleh Syaefuddin Zuhri, tokoh pergerakan asal Kecamatan Ngawen.
Pemotongan tumpeng sebagai tanda berakhirnya acara dilaksanakan oleh Ketua Cabang, Misbakhul Hamdan. Tak lam kemudian, seluruh yang hadir diajak menyantap tumpeng secara bersama-sama.
Anggota Mabincab PMII Blora, Sholihin Hasan saat memberikan sambutan mengatakan, kendati PMII buka badan otonom NU, namun ruh pergerakan yang menjiwai PMII adalah ruh NU. Seperti bersikap tawasuth, tasamuh, tawazun, taadul, tawadhu’ dan amar ma’ruf nahi mungkar.
Karena itu, dalam memperjuangkan ide dan aspirasinya, PMII diharapkan untuk tidak meninggalkan ruh perjuangan NU. Yakni, sebagai penyebar dan pembela Islam yang rohmatan lil’alamin.
”Salah satu sikap NU adalah akomodatif. Karena itu, PMII juga harus akomadatif dalam menyikapi banyak hal. Tidak radikal dan tidak menjadi oposisi,” ujar Sholihin Hasan yang juga alumni pascasarjana Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Surakarta.
Sholihin yang juga dosen mata kuliah kepesantrenan (Aswaja) STAI Al-Muhamad Cepu itu menambahkan, selain mengonsep ribuan ide, PMII juga diajak mengaplikasikan sejumlah ide yang telah berhasil dirumuskan. Sehingga dengan cara itu, PMII akan dikenal sebagai ormas yang tidak hanya pintar dalam merumuskan ide, tetapi juga pintar mengaplikasikan di lapangan.
Di tempat yang sama, siang harinya berhasil dilaksanakan kegiatan donor darah. Pada kesempatan itu, setidaknya ada 25 pendonor. Selanjutnya, darah akan disumbangkan untuk kepentingan kemanusiaan.
Ketua PMII Cabang Blora, Muhamad Misbakhul Hamdan kepada NU Online mengatakan, acara ruwatan pergerakan itu dihadiri seluruh pengurus cabang, pengurus komisariat, senior serta alumni PMII.
”Acara ini kita gelar dalam rangka untuk memperingati HUT PMII yang Ke-52,” ujarnya.
Pihaknya mengaku berterima kasih atas bantuan dan kekompakan seluruh pengurus PMII yang terjalin selama ini. Sehingga dengan kekompakan tersebut, pihaknya bisa melaksanakan acara ruwatan pergerakan.
Acara ruwatan ditandai dengan istighosah yang dipimpin Subhan Masyhuri (Gus Sub). Setelah istighosah, seluruh peserta diajak bertahlil. Untuk tausiyah disampaikan oleh Syaefuddin Zuhri, tokoh pergerakan asal Kecamatan Ngawen.
Pemotongan tumpeng sebagai tanda berakhirnya acara dilaksanakan oleh Ketua Cabang, Misbakhul Hamdan. Tak lam kemudian, seluruh yang hadir diajak menyantap tumpeng secara bersama-sama.
Anggota Mabincab PMII Blora, Sholihin Hasan saat memberikan sambutan mengatakan, kendati PMII buka badan otonom NU, namun ruh pergerakan yang menjiwai PMII adalah ruh NU. Seperti bersikap tawasuth, tasamuh, tawazun, taadul, tawadhu’ dan amar ma’ruf nahi mungkar.
Karena itu, dalam memperjuangkan ide dan aspirasinya, PMII diharapkan untuk tidak meninggalkan ruh perjuangan NU. Yakni, sebagai penyebar dan pembela Islam yang rohmatan lil’alamin.
”Salah satu sikap NU adalah akomodatif. Karena itu, PMII juga harus akomadatif dalam menyikapi banyak hal. Tidak radikal dan tidak menjadi oposisi,” ujar Sholihin Hasan yang juga alumni pascasarjana Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Surakarta.
Sholihin yang juga dosen mata kuliah kepesantrenan (Aswaja) STAI Al-Muhamad Cepu itu menambahkan, selain mengonsep ribuan ide, PMII juga diajak mengaplikasikan sejumlah ide yang telah berhasil dirumuskan. Sehingga dengan cara itu, PMII akan dikenal sebagai ormas yang tidak hanya pintar dalam merumuskan ide, tetapi juga pintar mengaplikasikan di lapangan.
Di tempat yang sama, siang harinya berhasil dilaksanakan kegiatan donor darah. Pada kesempatan itu, setidaknya ada 25 pendonor. Selanjutnya, darah akan disumbangkan untuk kepentingan kemanusiaan.
nu | kaskus | kompas | detik | okezone | SNSD Movement
{ 0 komentar...Tambahkan Komentar Anda }
Posting Komentar