Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menyatakan, DKI Jakarta memiliki kekhususan dalam pengelolaan bank darah, mengingat rumah sakit di Jakarta adalah yang terbanyak dari wilayah lainnya di Indonesia. Karena itu, kebutuhan akan darah pun terus meningkat setiap tahunnya.
"Jumlah rumah sakit di Jakarta yang terbanyak di Indonesia dan yang berobat bukan hanya warga Jakarta, sehingga harus ada pengelolaan yang baik," kata Jusuf Kalla saat hadir dalam pengukuhan personalia PMI DKI Jakarta oleh Gubernur DKI Fauzi Bowo di Balai Kota, Selasa.
Dengan demikian, kuota kantong darah di Jakarta harus lebih banyak. Jika di tingkat nasional persediaan kantong darah mencapai dua persen dari jumlah penduduk Indonesia, maka untuk Jakarta harus tersedia empat persen dari jumlah penduduk Ibu Kota atau sekitar 400 ribu kantong per tahun. "Jika penduduknya 10 juta jiwa, targetnya 400 ribu kantong per tahun," kata mantan Wakil Presiden RI ini.
Data dari PMI DKI, baru ada 90 rumah sakit yang memiliki bank darah dari total 161 rumah sakit di DKI. Ke depan, Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan DKI menargetkan semua rumah sakit dapat memiliki fasilitas bank darah.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan darah, seratusan personel Satpol PP DKI gelar kegiatan donor darah di kantor PMI Jakarta. Kepala Bidang Tata Usaha Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Cheppy menjelaskan, kegiatan donor darah dilakukan sebagai salah satu bentuk kepedulian sosial.
Ketua panitia donor darah T Suryabakti menjelaskan, 175 personel Satpol PP menyumbangkan darahnya dalam kegiatan sosial itu. "Satpol PP di enam wilayah kota menyumbangkan 25 orang yang telah lulus seleksi kesehatan. Sisanya diambil dari Satpol PP Provinsi DKI," ujarnya. Kegiatan itu diharapkan memberi kontribusi darah segar sebesar 43. 750 cc-78.750 cc. (Yon Parjiyono)
"Jumlah rumah sakit di Jakarta yang terbanyak di Indonesia dan yang berobat bukan hanya warga Jakarta, sehingga harus ada pengelolaan yang baik," kata Jusuf Kalla saat hadir dalam pengukuhan personalia PMI DKI Jakarta oleh Gubernur DKI Fauzi Bowo di Balai Kota, Selasa.
Dengan demikian, kuota kantong darah di Jakarta harus lebih banyak. Jika di tingkat nasional persediaan kantong darah mencapai dua persen dari jumlah penduduk Indonesia, maka untuk Jakarta harus tersedia empat persen dari jumlah penduduk Ibu Kota atau sekitar 400 ribu kantong per tahun. "Jika penduduknya 10 juta jiwa, targetnya 400 ribu kantong per tahun," kata mantan Wakil Presiden RI ini.
Data dari PMI DKI, baru ada 90 rumah sakit yang memiliki bank darah dari total 161 rumah sakit di DKI. Ke depan, Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan DKI menargetkan semua rumah sakit dapat memiliki fasilitas bank darah.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan darah, seratusan personel Satpol PP DKI gelar kegiatan donor darah di kantor PMI Jakarta. Kepala Bidang Tata Usaha Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Cheppy menjelaskan, kegiatan donor darah dilakukan sebagai salah satu bentuk kepedulian sosial.
Ketua panitia donor darah T Suryabakti menjelaskan, 175 personel Satpol PP menyumbangkan darahnya dalam kegiatan sosial itu. "Satpol PP di enam wilayah kota menyumbangkan 25 orang yang telah lulus seleksi kesehatan. Sisanya diambil dari Satpol PP Provinsi DKI," ujarnya. Kegiatan itu diharapkan memberi kontribusi darah segar sebesar 43. 750 cc-78.750 cc. (Yon Parjiyono)
suarakarya | kaskus | kompas | detik | okezone | SNSD Movement
{ 0 komentar...Tambahkan Komentar Anda }
Posting Komentar