Setiap bulan, persediaan darah di PMI DKI Jakarta per hari mencapai 800–1.000 kantong untuk melayani wilayah Jabodetabek. Permintaan darah pun dibutuhkan pasien di seluruh rumah sakit di Jakarta. Untuk itu setiap bulan, RS Fatmawati, Jakarta Selatan, mengeluarkan sekitar 2.200 kantong darah bagi pasien yang membutuhkan.
Namun tak semua orang berminat menjadi pendonor. Padahal manfaatnya segudang lho. Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Fatmawati, dr Lia Partakusuma, menjelaskan ada beberapa manfaat positif yang didapatkan seseorang setelah mendonorkan darahnya.
Mendonorkan darah dapat membantu tubuh mempercepat pasokan sel darah merah baru. Sel darah merah adalah sel yang salah satu tugasnya mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Jika mengikuti alur alami, sel darah merah baru akan diperbarui oleh tubuh setiap 120 hari. “Donor darah mempercepat pembuatan sel baru,” kata Lia, Kamis, 18 Agustus 2011.
Selain itu, kata Lia, dengan melakukan donor darah, seseorang dapat mendeteksi penyakit yang ia idap. Kepala Unit Transfusi Darah RSUP Fatmawati, dr Frida, mengatakan setiap kantong darah yang disumbang pendonor akan melalui pemeriksaan ketat di dalam laboratorium.
Pihak rumah sakit perlu melakukan pemeriksaan tersebut untuk menjamin darah yang tersedia terbebas dari virus penyakit. “Diuji dulu apakah ada hepatitis atau bahkan HIV,” kata Frida. Jika ternyata pada saat diperiksa ditemukan adanya virus penyakit, pihak RS, kata Frida, akan memberitahu pendonor. Dengan demikian, si pendonor dapat mengetahui apakah ia tengah mengidap penyakit atau tidak. “Gratis pula,” kata Frida.
Frida mengatakan mendonorkan darah pada saat berpuasa pun tidak ada bedanya dengan hari-hari biasa. Meski tengah berpuasa, kata Frida, si pendonor tidak akan merasa lemas. Sebab sebelum pendonor menymbangkan darahnya, ia pun harus menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Yang diperiksa antara lain tekanan darah, berat badan ideal, dan kadar hemoglobin dalam darah. “Jika tidak sesuai syarat, ya tidak boleh donor,” katanya.
Tempo pun sempat mencoba untuk mendonorkan darah. Namun gagal lantaran tak lolos pemeriksaan awal. “Tekanan darahnya rendah,” kata petugas jaga yang melayani pendonor hari itu.
Frida mengatakan pemeriksaan awal tersebut juga membantu pendonor untuk mengetahui keadaan badannya. Apalagi seluruh proses tersebut dijalankan tanpa dipungut biaya apa pun. “Tidak usah takut, justru bagus,” ujarnya.
Namun tak semua orang berminat menjadi pendonor. Padahal manfaatnya segudang lho. Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Fatmawati, dr Lia Partakusuma, menjelaskan ada beberapa manfaat positif yang didapatkan seseorang setelah mendonorkan darahnya.
Mendonorkan darah dapat membantu tubuh mempercepat pasokan sel darah merah baru. Sel darah merah adalah sel yang salah satu tugasnya mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Jika mengikuti alur alami, sel darah merah baru akan diperbarui oleh tubuh setiap 120 hari. “Donor darah mempercepat pembuatan sel baru,” kata Lia, Kamis, 18 Agustus 2011.
Selain itu, kata Lia, dengan melakukan donor darah, seseorang dapat mendeteksi penyakit yang ia idap. Kepala Unit Transfusi Darah RSUP Fatmawati, dr Frida, mengatakan setiap kantong darah yang disumbang pendonor akan melalui pemeriksaan ketat di dalam laboratorium.
Pihak rumah sakit perlu melakukan pemeriksaan tersebut untuk menjamin darah yang tersedia terbebas dari virus penyakit. “Diuji dulu apakah ada hepatitis atau bahkan HIV,” kata Frida. Jika ternyata pada saat diperiksa ditemukan adanya virus penyakit, pihak RS, kata Frida, akan memberitahu pendonor. Dengan demikian, si pendonor dapat mengetahui apakah ia tengah mengidap penyakit atau tidak. “Gratis pula,” kata Frida.
Frida mengatakan mendonorkan darah pada saat berpuasa pun tidak ada bedanya dengan hari-hari biasa. Meski tengah berpuasa, kata Frida, si pendonor tidak akan merasa lemas. Sebab sebelum pendonor menymbangkan darahnya, ia pun harus menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Yang diperiksa antara lain tekanan darah, berat badan ideal, dan kadar hemoglobin dalam darah. “Jika tidak sesuai syarat, ya tidak boleh donor,” katanya.
Tempo pun sempat mencoba untuk mendonorkan darah. Namun gagal lantaran tak lolos pemeriksaan awal. “Tekanan darahnya rendah,” kata petugas jaga yang melayani pendonor hari itu.
Frida mengatakan pemeriksaan awal tersebut juga membantu pendonor untuk mengetahui keadaan badannya. Apalagi seluruh proses tersebut dijalankan tanpa dipungut biaya apa pun. “Tidak usah takut, justru bagus,” ujarnya.
kedaiberita| kaskus | kompas | detik | okezone | SNSD movement
{ 0 komentar...Tambahkan Komentar Anda }
Posting Komentar