Ultah, Brajamusti Gelar Donor Darah

Diposting oleh 100quarantee on Senin, 27 Februari 2012




JOGJA
- Selama ini suporter sepakbola di Indonesia identik dengan kekerasan dan kerusuhan. Citra suporter di masyarakat sangat buruk. Tetapi tidak semuanya, ada pula suporter yang mempunyai misi sosial.

Salah satunya adalah kelompok suporter PSIM Jogja Brajamusti. Memperingati ulang tahun ke-9, mereka mengadakan donor darah di kantor PMI Jogja Jalan Tegalgendu Kotagede kemarin (26/2). Tadi malam, diadakan mujahadahan di Wisma PSIM Baciro dengan mengundang anak-anak yatim.

Brajamusti mengajak seluruh laskar dan elemen masyarakat Jogja ikut serta. Tidak ada target khusus jumlah pendonor, tapi diperkirakan sekitar 100 kantong darah.

Menurut Presiden Brajamusti Eko Satriyo Pringgodani, HUT Brajamusti kali ini sekaligus momentum untuk berbagi. ’’Hal ini juga sebagai bentuk terima kasih Brajamusti kepada masyarakat Jogja, sekaligus meminta maaf jika masih banyak kesalahan. Brajamusti akan tetap berkarya untuk PSIM dan Jogja,’’ ujar Eko kemarin.

Eko mengakui, masih ada oknum-oknum Brajamusti yang berbuat di luar aturan. Itu karena dinamika dan generasi suporter baru.

’’Suporter muda yang emosinya masih labil perlu dibimbing bersama. Ini juga wujud lain fungsi Brajamusti sebagai organisasi kepemudaan di Jogja. Karena itu kami juga perlu bimbingan semua stakeholder termasuk Pemkot Jogja,’’ harap Eko. Brajamusti bisa difungsikan sebgai wadah kepemudaan di Jogja, terutama bagi pendukung PSIM.

Dia juga menegaskan, Brajamusti tetap organisasi pemuda yang bersifat sosial dan nonpartisan. Brajamusti diharapkan menjadi wadah kepemudaan dan aset sumber daya masyarakat yang bisa menjaga nama besar PSIM dan berguna untuk kemajuan pembangunan Kota Jogja. Harapanya, suporter sepakbola juga bisa berperan aktif memajukan kota.

Menurut Eko, jumlah suporter Brajamusti yang ribuan dan mayoritas anak muda ini bisa dimanfaatkan dan diarahkan. Karena itu selain untuk mendukung PSIM, Brajamusti juga memiliki agenda sosial lainnya.

’’Donor darah ini sudah menjadi agenda rutin kami supaya para suporter juga memiliki jiwa sosial dan saling membantu,’’ terang Eko. ’’Suporter Brajamusti itu panggilan jiwa, kami datang untuk PSIM dan pulang untuk keluarga,’’ tambahnya. Menurut dia, hal itu selalu ditegaskan pada seluruh anggota Brajamusti.

Ke depan, DPP Brajamusti berharap bisa mencetak suporter yang fanatik, loyal, militan, dewasa, bijaksana, cerdas, dan Njogjani. ’’Kami suporter Jogja harus bisa memegang prinsip itu, tetap andap ashor sesuai falsafah orang Jawa,’’ tegasnya.

Brajamusti juga berharap PSIM dalam kompetisi kali ini dapat meraih hasil yang maksimal dan promosi ke level lebih tinggi. Untuk itu, Brajamusti berharap permasalahan di manajemen PSIM bisa segera terselesaikan dan solid kembali untuk PSIM.

Sementara itu menurut Aliza, dokter unit donor darah PMI Kota, jika ada event donor darah massal biasanya jumlah pendonor naik. ’’Tapi tidak semua yang datang langsung bisa jadi pendonor. Beberapa ditolak karena HB, tensi atau baru minum obat. Untuk wanita juga karena sedang haid atau menstruasi,’’ jelas perempuan berkerudung iyu.

PMI selalu terbuka untuk kegiatan donor darah masal seperti HUT Brajamusti tersebut. Dalam sehari, rata-rata permintaan darah di PMI Kota sekitar 50 kantong. Jika kekurangan stok darah, keluarga pasien harus mencari donor pengganti.

Saat ini, PMI Kota juga menyediakan bus donor darah yang akan berkeliling di sekitar Jogja. ’’Kami sangat terbantu dengan kegiatan donor darah seperti ini. Ternyata suporter sepakbola juga memiliki jiwa sosial untuk berbagi dengan sesama,’’ terangnya. (pra/abd)

radarjogja | kaskus | detik | kompas | okezone | SNSD Movement

Klik tombol like diatas... Jika anda menyukai artikel ini.
Terima Kasih telah mengunjungi Blog ini,
Jangan lupa untuk memberikan komentar pada form dibawah post ini...

Share / Bagikan Artikel ini ke teman Anda :

{ 0 komentar...Tambahkan Komentar Anda }

Posting Komentar