[SNSD Movement] Peringatan Hari Kartini Kabupaten Labuhanbatu Diwarnai Donor Darah

Diposting oleh 100quarantee on Senin, 30 April 2012

Peringatan Hari Kartini ke -48 di Kabupaten Labuhanbatu diwarnai kegiatan donor darah, yang dirangkai dengan pencanangan Bulan Bakti Ikatan Bidan Indonesia Keluarga Berencana dan Kesehatan (IBI-KB-Kes) di Aula Asrama Haji Rantauprapat, kemarin.

Kegiatan juga diisi dengan acara seminar kesehatan reproduksi dan pelayanan KB oleh dr Cristofel Lumban Tobing. Sedang kegiatan pelayanan KB dan kesehatan dilaksanakan selama empat bulan yang dimulai Maret-Juni 2012.

Bupati Labuhanbatu Tigor Panusunan Siregar dalam sambutan tertulisnya dibacakan Sekdakab Ali Usman Harahap mengatakan, sering luput dari perhatian kita pelajaran dari ironi kematian RA Kartini. Masih banyak yang lupa, bahkan tidak mengetahui bagaimana dia meninggal.

Tokoh emansipasi wanita Indonesia dari Jepara itu, wafat empat hari setelah melahirkan putra pertamanya. Kartini melahirkan saat usianya 25 tahun, yang merupakan usia sangat matang untuk menjadi seorang ibu. Namun, Kartini meninggal karena lambatnya bantuan medis untuk menghentikan pendarahan yang terjadi. Kejadian seperti ini, masih sering terjadi di berbagai pelosok negeri kita.

Bupati menambahkan, terjadi kematian ibu terkait dengan faktor penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung masih didominasi pendarahan, eklampsia dan infeksi. Sedang, faktor tidak langsung karena masih banyak kasus 3 terlambat dan terlalu, yang terkait dengan faktor akses, sosial budaya, pendidikan dan ekonomi.

Kasus 3 terlambat itu, lanjut bupati, meliputi terlambat mengenali tanda bahayanya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk dan terlambat ditangani tenaga kesehatan. Sedang 4 terlalu, yaitu terlalu banyak anak, terlalu rapat jarak kelahiran, terlalu tua dan terlalu muda saat melahirkan.

Ketua Tim Penggerak PKK Hj Fitra Laila TP Siregar dalam sambutan tertulisnya dibacakan Ketua II TP PKK Hj Khairani Ali Usman Harahap mengatakan, saat ini ibu Kartini pasti akan bangga melihat kaum perempuan telah mendapat kesempatan yang sama dengan kaum laki-laki dalam memperoleh pendidikan.

Banyak Kartini yang muncul sampai saat ini menunjukkan, bangsa Indonesia benar-benar menyadari betapa pentingnya peranan dan kemampuan perempuan dalam meningkatkan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

"Saatini, kita masih melihat tingginya angka kematian ibu Indonesia yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2015 sesuai tujuan Millenium Development Goals (MDGs) diharapkan angka kematian ibu dapat ditekan menjadi 102/100.000 kelahiran hidup," katanya.

Bila dibandingkan data survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 angka kematian bayi di Indonesia 34/1000 kelahiran hidup, angka kematian bayi di Kabupaten Labuhanbatu sudah melebihi target MDGs, tambahnya.(ra)

 analisadaily | kaskus | kompas | detik | okezone | SNSD Movement

Klik tombol like diatas... Jika anda menyukai artikel ini.
Terima Kasih telah mengunjungi Blog ini,
Jangan lupa untuk memberikan komentar pada form dibawah post ini...

Share / Bagikan Artikel ini ke teman Anda :

{ 0 komentar...Tambahkan Komentar Anda }

Posting Komentar