Palang Merah Indonesia (PMI) masih membutuhkan banyak relawan untuk mendonorkan darahnya. Pasalnya, pasokan darah sangat dibutuhkan di beberapa rumah sakit yang berada di berbagai wilayah di Kabupaten Klaten.
Ketua PMI Klaten, Wagiyono, mengatakan konsekuensi dari banyaknya rumah sakit yang ada di Klaten, maka PMI memiliki kewajiban untuk menyediakan pasokan darah lebih banyak daripada daerah lain.
Memang, kata dia, PMI saat ini memiliki ribuan pendonor darah tetap di Klaten. Namun hal itu juga tidak mencukupi dan perlu ada kesadaran dari warga masyarakat untuk mendonorkan darahnya. “Dengan mendonorkan darah, maka kita bisa meringankan beban dan penderitaan sesama,” ujar Wagiyono di kantor Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Rabu (21/3/2012).
Untuk menambah pasokan darah tersebut, pihaknya telah menjalin kerjasama dan membuka jaringan ke berbagai lembaga dan yayasan. Beberapa lembaga yang sudah rutin menggelar donor darah, misalnya Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Klaten. Ke depan PMI Klaten akan semakin gencar mengampanyekan donor darah ke berbagai sekolah menengah di Klaten.
“Kami membidik para pendonor darah muda, yakni anak-anak SMA dan sederajat, sebab untuk bisa mendonorkan darahnya minimal pendonor berusia 17 tahun dan maksimal 60 tahun,” ungkap Wagiyono.
Beberapa rumah sakit di Klaten juga telah disiagakan dan dipetakkan oleh PMI untuk mendapatkan pasokan darah. Untuk wilayah barat, PMI menyiagakan di Rumah Sakit Islam (RSI) Manisrenggo, di wilayah tengah ada RSI Klaten dan di wilayah timur ada RSI IPHI Pedan. Belum lagi, imbuh Wagiyono, beberapa rumah sakit lain, seperti RSTT Dr Soeradji Tirtonagoro, RS Cakra Husada, RS Aisyiyah dan sebagainya.
“Kami menargetkan sehari bisa mencapai 50 kantong darah,” ujarnya.
solopos| kaskus | kompas | detik | okezone | SNSD Movement
{ 0 komentar...Tambahkan Komentar Anda }
Posting Komentar