Manfaat Donor Darah

Diposting oleh 100quarantee on Jumat, 23 September 2011

Simbiosis mutualisme. Itulah yang akan kita rasakan jika kita melakukan donor darah, sebab setiap tetes darah yang kita sumbangkan tidak hanya dapat memberikan kesempatan hidup bagi yang menerima tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonornya.

Anggapan yang menyatakan mendonorkan darah bisa membuat kita menjadi lemas adalah salah. Saat kita mendonorkan darah, maka tubuh akan bereaksi langsung dengan membuat penggantinya. Jadi, kita tidak akan mengalami kekurangan darah. Selain membuat tubuh memproduksi darah-darah baru, ada lima manfaat kesehatan lain yang bisa kita rasakan:

1. Menjaga kesehatan jantung
Tingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung.

2. Meningkatkan produksi sel darah merah
Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.

3. Membantu penurunan berat tubuh
Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650 kalori. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.

4. Mendapatkan kesehatan psikologis
Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.

5. Mendeteksi penyakit serius
Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima donor darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kita, ini adalah “rambu peringatan” yang baik agar kita lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan kita sendiri.

Setelah menginjak usia 17 tahun, cobalah untuk membiasakan diri mendonorkan darah setiap tiga bulan sekali. Tidak hanya akan memberikan perasaan yang senang karena dapat membantu sesama, namun bermanfaat positif bagi kesehatan tubuh kita sendiri. Dan usia maksimal untuk melakukan kebiasaan baik ini adalah hingga berusia 65 tahun. Jadi jangan tunggu lama lagi, ayo… saatnya donor darah!

dikutip dari thread kaskus postingan agan SatEky13
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7875603

tambahan :
Catat ya gan, darah tidak pernah diperjualbelikan. Darahnya kan sumbangan, ya harus disumbangkan lagi lah.

Masalahnya, darah yang kita sumbang ga bisa langsung diberikan kepada orang lain. Begitu pun sebaliknya, kita juga ga bisa langsung menerima darah sumbangan orang lain.

Alasannya:
1. Darah merupakan media penularan penyakit-penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS, Hepatitis B & C, Siphilis, dll. Unit Transfusi Darah PMI bekerja memeriksa darah yang sudah disumbangkan, dan menjamin darah yang diberikan bebas dari kuman-kuman dan penyakit berbahaya.

2. Darah selain diperiksa juga diolah, dipilah-pilah jadi berbagai produk. Soalnya ada pasien yang butuhnya sel darah merah aja, ada yang cuma butuh trombositnya aja, ada yang butuh semuanya, ada yang cuma butuh cairannya aja, ga butuh sel darahnya. Ini juga kerjaan UTD PMI

3. Darah begitu udah dipesan dari PMI juga ga bisa serta merta dikasih ke pasiennya. Darah harus masuk ke bank darah di RS. Di sini, bank darah bertugas memastikan darah yang dimasukkan bakal cocok ga sama pasiennya, ga bakal jadi bentrok sama darah si pasien menggumpal terus jadi meninggal. Terus disiapin, biar hangat jadi begitu pasien perlu tinggal pake.

Nah, semua proses di UTD PMI dan Bank Darah itu perlu biaya gan. Itu yang dibayar sama pasien, bukan darahnya.

Terus kenapa ga bisa gratis?
Ya sebenarnya di dunia ini ga ada yang gratis, termasuk pelayanan kesehatan. Jadi tetap ada yang harus bayar. Kalau di negara maju, urusan darah udah ditanggung sama asuransi kesehatan dari pemerintah/swasta. Cuma kalau di kita kan ga semuanya punya jaminan kesehatan macam asuransi kesehatan. Kalaupun ada, ga jarang asuransinya ga mau nanggung soal darah.

Jadi sebetulnya ga ada alasan buat nunda-nunda donor darah kalo tubuh kita sehat2 aja. Coba aja cek gan ke UTD PMI, persediaan darah tuh suka kosong. Yuk kita bantu banyakin stoknya. Takut2 ntar kitanya yg perlu...

kaskus | kompas | detik | okezone | SNSD Movement

Klik tombol like diatas... Jika anda menyukai artikel ini.
Terima Kasih telah mengunjungi Blog ini,
Jangan lupa untuk memberikan komentar pada form dibawah post ini...

Share / Bagikan Artikel ini ke teman Anda :

{ 0 komentar...Tambahkan Komentar Anda }

Posting Komentar