Masih tingginya angka kematian ibu pada saat melahirkan salah satu di antaranya disebabkan karena masalah pendarahan, bahkan masalah pendarahan tersebut kini menempati posisi tertinggi sebagai penyebab kematian ibu yang melahirkan.
Mengingat masih tingginya tingkat kematian ibu melahirkan yang didominasi akibat pendarahan, sehingga diperlukan sebuah upaya kongret untuk mengatasi percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dengan menggalang kerjasama lintas sektor baik dari kalangan Pemda, swasta, organisasi profesi, serta peranserta masyarakat.
Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai lembaga organisasi kemanusiaan kesehatan yang salah satu tugasnya mengurus persediaan darah, mengalami kendala dalam penyediaan darah, apalagi jumlah pasien yang membutuhkan darah (baik rutin maupun kasus darurat) semakin meningkat.
Sementara ini pencarian donor darah kebanyakan bersifat insidental seperti pada acara-acara hari besar saja. Sehingga jumlah darah yang diperoleh melalui PMI melalui donor darah secara sukarela masih sangat jauh dari kebutuhan. Kendala klasik yang sering ditemui yakni kekurangan stok darah.
“Sudah tiga kali, kami datang ke PMI Kota Singkawang untuk menanyakan stok darah karena pada saat itu kami sedang menolong ibu hamil yang benar-benar membutuhkan darah, dan sudah tiga kali juga kami tidak mendapatkan darah dengan alasan tidak ada stok darah,” kata Anisa dari Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FKPSM) saat ditemui di Kantor PKBI, Selasa (29/5).
Kemudian apabila pada saat dirinya melakukan tugas pendampingan terhadap ibu-ibu yang melahirkan dengan berisiko tinggi (harus operasi-red) seringkali menggunakan jaringan FKPSM yang tersebar di tiap-tiap kelurahan yang ada di Kota Singkawang.
“Ini yang biasa kami lakukan selaku pekerja sosial dengan menghubungi FKPSM lain dan mereka kemudian yang akan mencari pendonor darah dan apabila sulit kadang dari anggota FKPSM sendiri,” ungkapnya.
Forum Multi Stakeholder (FMS) yang dibentuk sebagai wadah peduli terhadap isu kesehatan, khususnya persalinan aman, berusaha untuk menjembatani dengan pihak terkait dalam hal ini termasuk dengan PMI Kota Singkawang.
“Rencananya pertemuan FMS dengan PMI Kota Singkawang akan kita lakukan pada awal Juni ini. Selain kita akan menanyakan seperti apa mekanisme pelayanan darah itu, kita juga akan melakukan donor darah secara langsung sebagai bentuk rasa kepedulian kita,” kata Ketua Organisasi Mitra Pelaksana PKBI, M. Ridwan.
Mengingat masih tingginya tingkat kematian ibu melahirkan yang didominasi akibat pendarahan, sehingga diperlukan sebuah upaya kongret untuk mengatasi percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dengan menggalang kerjasama lintas sektor baik dari kalangan Pemda, swasta, organisasi profesi, serta peranserta masyarakat.
Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai lembaga organisasi kemanusiaan kesehatan yang salah satu tugasnya mengurus persediaan darah, mengalami kendala dalam penyediaan darah, apalagi jumlah pasien yang membutuhkan darah (baik rutin maupun kasus darurat) semakin meningkat.
Sementara ini pencarian donor darah kebanyakan bersifat insidental seperti pada acara-acara hari besar saja. Sehingga jumlah darah yang diperoleh melalui PMI melalui donor darah secara sukarela masih sangat jauh dari kebutuhan. Kendala klasik yang sering ditemui yakni kekurangan stok darah.
“Sudah tiga kali, kami datang ke PMI Kota Singkawang untuk menanyakan stok darah karena pada saat itu kami sedang menolong ibu hamil yang benar-benar membutuhkan darah, dan sudah tiga kali juga kami tidak mendapatkan darah dengan alasan tidak ada stok darah,” kata Anisa dari Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FKPSM) saat ditemui di Kantor PKBI, Selasa (29/5).
Kemudian apabila pada saat dirinya melakukan tugas pendampingan terhadap ibu-ibu yang melahirkan dengan berisiko tinggi (harus operasi-red) seringkali menggunakan jaringan FKPSM yang tersebar di tiap-tiap kelurahan yang ada di Kota Singkawang.
“Ini yang biasa kami lakukan selaku pekerja sosial dengan menghubungi FKPSM lain dan mereka kemudian yang akan mencari pendonor darah dan apabila sulit kadang dari anggota FKPSM sendiri,” ungkapnya.
Forum Multi Stakeholder (FMS) yang dibentuk sebagai wadah peduli terhadap isu kesehatan, khususnya persalinan aman, berusaha untuk menjembatani dengan pihak terkait dalam hal ini termasuk dengan PMI Kota Singkawang.
“Rencananya pertemuan FMS dengan PMI Kota Singkawang akan kita lakukan pada awal Juni ini. Selain kita akan menanyakan seperti apa mekanisme pelayanan darah itu, kita juga akan melakukan donor darah secara langsung sebagai bentuk rasa kepedulian kita,” kata Ketua Organisasi Mitra Pelaksana PKBI, M. Ridwan.
bipnewsroom | kaskus | kompas | detik | okezone | SNSD Movement
{ 0 komentar...Tambahkan Komentar Anda }
Posting Komentar